Menciptakan Karakter Pribadi Pada Sebuah Blog

 


Kembali aku mematut diri pada pertemuan malam hari ini, narsum ibu Maesaroh, M.Pd. memaparkan pengalaman hidupnya sebagai seorang penulis, novelis, moderator, editor yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam tulis-menulis, beliau memberi bocoran bagaimana cara menulis resume yang baik agar tidak membosankan namun langsung mengena dihati para pembacanya, tidak baik jika melakukan copy paste langsung dari tulisan seorang narasumber, ujar beliau,  mari gubah bahasa sendiri sebaik mungkin dengan tatabahasa yang baik namun enak untuk dibaca dan bisa dinikmati banyak orang.

Kemudian dari penuturan ibu Mae, ada baiknya kita memiliki blog lebih dari satu sehingga kita dapat membuka sebuah ide baru dan perubahan-perubahan pada setiap tulisan blog. Sejenak aku mulai berpikir dan membayangkan sebab aku masih memiliki 1 blog, dan ini adalah tulisanku yang ke_7 pada blogku yang baru seminggu ini rajin kuisi dengan tulisan-tulisanku, masih seorang penulis pemula dengan jejak blog sebanyak ini, namun jika menyikapi dan mencermati ucapan narsum malam ini, banyak sedikit tulisan tidaklah menjadi alasan membuat blog, maka setelah berpikir agak kritis selama 1 menit ,aku punya rencana menciptakan blog yang khusus berisi puisi-puisi yang kuciptakan dan kutulis sendiri. Aku memang  suka menulis puisi dan puisi-puisi yang kuciptakan antara lain pernah dibacakan anak muridku saat upacara perayaan kemerdekaan 17 Agustus, kemudian pernah juga puisiku kuposting di akun medsosku ataupun puisiku cuma kusimpan saja menjadi koleksi pribadiku. Satu peluang  emas malam hari ini karena aku menemukan ide membuat sebuah blog puisi selain aku sudah punya blog perdana juga.

Sebagai penulis pemula yang baru belajar menulis, keinginanku tidak muluk-muluk, aku hanya sedang belajar untuk bisa menghasilkan banyak karya tulis yang dapat menghasilkan karakterku dalam setiap tulisan serta bisa memberikan sesuatu yang dapat dinikmati pembaca, komentar dan kritikan pada blogku kuanggap sebagai suatu pendorong untuk berbuat lebih baik lagi. Tidak berharap tulisan-tulisanku menjadi bernilai rupiah untuk pemula seperti aku saat ini, jika suatu saat waktunya telah tiba, tentu aku bisa merasakan manfaatnya ,seperti kutipan dari ibu Rita Wati S.Kom : "Biarkan tulisan itu menemukan takdirnya sendiri."

Ya ,aku juga punya sebuah kalimat bijaksana yang dapat kujadikan sebagai pedoman hidup : "Bahwa waktu itu menjadi bermanfaat jika dimaknai lebih dalam bukan sekedar sebagai perjalanan hidup manusia namun dia akan lebih berarti jika diisi dengan hal-hal berguna dan berkualitas serta perbuatan yang benar dimataNya." 

Mari menjadi agen sebuah perubahan 💝👌

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer