Teks Cerpen Berjenis Fiksi Kalis Saya Dalam Lomba Menulis Cerpen @Dailitera Tahun 2022
WAKTU YANG TEPAT DARI YANG KUNANTI
“Memangnya, kamu mau mengajak aku kemana, malam-malam gini?” aku berusaha mencairkan suasana yang mulai kaku atas percakapan telepon antara aku dan Bebe, cowok yang saat ini sangat dekat denganku, namun pertanyaanku sepertinya tidak ada pengaruh buatnya untuk mengubah keinginannya mengajakku jalan dimalam hari ini. Dan sungguh tidak kusangka, ternyata penolakanku terhadap ajakannya tadi membuat dia menjadi marah, ketika sesaat kemudian dia menutup percakapan telepon kami secara tiba-tiba, aku tahu dan sudah mengenal karakternya yang tegas dan tidak suka mengulur-ulur sesuatu, jika dia mengatakan A maka haruslah A, jika ya maka harus ya, jika tidak maka tidak, itu yang membuatku menganggap dia memiliki sifat egois dan temperamental walaupun tidak semua sifat itu ada padanya, karena diantara sifat-sifat itu, tentu ada sifat-sifat baik yang membuat Bebe bisa sedekat ini denganku. Aku akhirnya merebahkan badanku yang terasa penat dan pegal karena seharian tadi bekerja dan baru sampai di rumah sore hari ini, beberapa menit kemudian mataku sangat berat dan aku sudah tidak tahu lagi apapun karena telah terbang ke alam tidur dan bermimpi berbagai hal, hingga malam semakin meninggi.
**
Berdua ,aku dan Bebe duduk di bangku teras rumah dengan ditemani 2 gelas minuman soft drink dingin yang baru saja kukeluarkan dari dalam kulkas beserta cemilan ringan kacang garing diatas meja. Udara sejuk dan kicauan burung yang sesekali terdengar menjadikan topik pembicaraan kami yang berganti-ganti menjadi lebih asyik dan tentu saja penuh makna. Dengan pandangan mesra mataku dan matanya saling beradu, disela-sela pembicaraan kami ,adakalanya kami berdua terdiam namun mata kami tidak dapat berbohong akan perasaan yang tersembunyi ini. Bebe memang sudah lama menyimpan perasaan sukanya kepadaku, namun selama ini aku belum menyadarinya walaupun jauh dilubuk hatiku ,aku melihat perhatiannya kepadaku terlihat berbeda daripada yang lain, dia juga suka memperhatikanku diam-diam dan diwaktu yang lain dia menyapaku dengan manis dan sopan dan sering membantuku membawakan barang yang kupegang saat kami sedang bersama, tentu sebagai seorang perempuan aku dapat merasakan getaran sinyal istimewa yang dia berikan kepadaku mengandung suatu maksud yang ingin dia utarakan kepadaku.
”Bolehkah aku memanggilmu sayang ?, Bebe secara gamblang bertanya kepadaku yang sedang meminum soft drink yang sedari tadi belum kuminum.
”Boleh kan, please jangan menolaknya.”
”Apa?, gila kamu Be, aku belum pacar kamu, sudah panggil sayang, kita kan belum jadian, pikiran kamu jangan aneh deh.” Dalam hati aku terkejut saat dia mengatakan hal itu, didalam benakku ,dia tidak patut adanya jika saat ini memanggilku dengan sebutan sayang ,padahal diantara kami belum ada ikatan apapun, tentu saja dia boleh melakukan itu apabila kami berdua adalah sepasang kekasih hati yang sedang menjalin kasih, tentu saja untuk tetap memupuk rasa kasih sayang dan cinta, namun ini ?.
”Tapi aku sudah suka sama kamu, aku cinta sama kamu, mohon jangan permainkan perasaanku ini, aku rela melakukan apapun demi kamu sayang, aku siap menghadapi segala tantangan yang ada didepan sana, aku sungguh mengharapkan kamu berikan hatimu hanya untukku yang, jangan kecewakan aku.”
”Be, tetapi kenapa tiba-tiba begini, aku harus berpikir dan menenangkan hatiku dulu sebelum menjawab permintaanmu, aku tidak bisa memutuskannya saat ini, kita jalani saja dulu ya,” Aku pura-pura terbatuk untuk menghilangkan kegusaran didalam hati.
”Aku sudah lama menyimpan perasaan ke kamu, namun aku belum menemukan waktu yang tepat saja, dan saat inilah waktu yang tepat untuk menyampaikan semuanya kepada kamu, kamu harus tahu bahwa kamu benar-benar pujaan hatiku, atau kamu memang tidak mau menerima cinta tulusku ini ?, jawablah biar aku tahu sayang, aku ingin kita berdua menjalani hari-hari ini dengan penuh cinta, kamu temani aku hingga dipenghujung waktuku, kamu mau kan ,mau kan ?” Bebe semakin mendesakku hingga aku merasa seperti kehabisan napas.
Aku sungguh bahagia dengan semua ucapan Bebe yang ditujukan untukku, selama ini dia perlakukan aku ternyata begitu istimewa didalam hatinya, sungguh tersanjung dengan semua ucapan Bebe padaku. Ya Tuhan, aku semakin terbuai dengan pesona asmaranya, apakah aku harus berbohong kalau aku juga mulai sayang padanya, tak kusadari wajahku kini merona merah.
**
Dimalam yang penuh taburan bintang ini ,kuputar alunan nada indah yang mengalun dari akun music downloader yang tersimpan di tabletku, setiap hari aku selalu menyempatkan diri untuk sejenak memutar dan menikmati berbagai jenis musik favoritku, sambil kuikuti dengan suaraku sendiri lagu-lagu yang sedang kudengar melalui alat dengar earphoneku. Sembari menyelesaikan beberapa tugas ketikan dan instalasi aplikasi di laptop ,aku sungguh menikmati suasana rumah dimalam hari ini. Sesekali pikiranku melayang ke sosok Bebe, yang baru kemarin sore secara terang-terangan telah menyatakan perasaan cintanya kepadaku, namun belum kujawab karena alasan masih memikirkan dulu apa jawaban yang harus kuberikan kepadanya.
Ada 1 lagu kesukaan Bebe yang dinyanyikan oleh penyanyi solo luar negeri, saat aku mendengarkan lagi lagu itu di rumah, ternyata aku juga menyukainya, lagu beraliran pop ini asyik didengar saat duduk santai, entah apa yang membuat Bebe begitu menyukai lagu ini, yang jelas saat aku mencoba mengartikan bait demi bait lirik lagu ini menceritakan tentang kisah cinta seseorang yang kandas karena seseorang yang dia cintai dan kagumi sudah punya pasangan lain, lebih kepada kekecewaan seseorang yang tidak bisa memiliki orang yang dia kagumi.
**
Jika aku sudah bertemu dengan Bebe, banyak hal yang selalu kami bicarakan, dari hal kecil hingga hal-hal yang kami anggap penting akan kami bicarakan. Kebersamaanku dengan Bebe akan selalu kami nikmati hingga berjam-jam tidak terasa kami lewati bersama, kuakui kalau aku selalu nyaman jika bersamanya, semakin bertambahnya waktu dan usiaku ,tidak mampu meruntuhkan hati dan pemikiranku tentang sikapnya yang menjadi berubah, tidak ada perubahan jika dia menjadi tidak perhatian kepadaku, dia selalu ada dan siap untukku ,ditengah kesibukannya di pekerjaannya yang nyaris hingga sore bahkan malam hari bahkan masih sempat membalas setiap pesan chat yang kukirimkan ke nomor smartphonenya, walaupun balasan chatku padanya sering lama bahkan lewat berjam-jam, namun dia pasti selalu membalasnya, aku juga sangat paham betapa dia sangat sibuk di kantor, begitupun, perhatiannya saat ini kulihat malah semakin bertambah dibanding awal-awal aku mengenalnya, aku kadang menjadi tersipu sendiri melihat dia yang begitu memperhatikanku dari atas kepala sampai kaki, aku sebagai perempuan sangat disanjung dengan perlakuan ini, sungguh dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku mengharapkan ini akan berlangsung terus selamanya hingga di penghujung waktu, Bebe seorang lelaki yang begitu baik dan sempurna untukku.
**
Sore ini Bebe meghubungiku melalui chat whatsapp dan mengatakan akan menjemputku ke rumah untuk mengajak jalan, dia tiba-tiba mengirim pesan saat aku masih kerja dan memang tidak berapa lama lagi akan segera pulang ke rumah setelah menuntaskan pekerjaanku mengajar bimbingan belajar private di rumah anak muridku.
”Sayang, kamu dimana?”, sebaris kalimat yang dikirim Bebe kubaca perlahan.
”Ya sayang, aku masih ngajar nih, sebentar lagi pulang ,kamu emang dimana sekarang?”
”Aku di rumah sekarang, jam berapa kamu selesai ,aku jemput kamu ya, kita jalan.” Bebe mengutarakan niatnya untuk menjemputku selesai mengajar.
”Baik sayang, tunggu ya sayang ,sampai di rumah aku kabarin kamu ,jemput aku ya, kenapa tidak kabarin dulu kalau hari ini kamu mau ajakin aku keluar yang?”
”Iya sayang, tidak apa-apa, karena ini juga kebetulan cepat pulang kerjanya, jadi kita bisa pergi sebentar.”
**
Segala sesuatu memang butuh proses dan semua ada masanya, Bebe yang selama ini tidak kuanggap spesial bagiku akhirnya luluh dengan segala perjuangannya untuk mendapatkan cintaku, aku tidak bisa berlari dari kekuatan cintanya yang begitu kuat mendekapku, setiap aku ingin menjauh dan menjaga jarak hubunganku dengannya, dia seolah mengerti apa yang aku mau dan dia punya banyak cara agar aku kembali padanya, sungguh aku tak menghindari semua itu, dan kuakui kalau aku juga sayang dan cinta padanya, tak perlu menunggu lebih lama lagi aku akhirnya menerima dia untuk menjadi pacarku dan menjalani banyak hari-hariku bersamanya, hidupku kini diisi oleh bunga cinta yang mekar yang setiap saat dipupuknya hanya untukku, kini segala hal yang kualami didalam hidupku tak pernah lepas dari peran Bebe yang selalu mensupport aku dari setiap sisi, dia yang mengangkat aku saat aku jatuh, dia yang menghiburku saat aku bersedih, dan selalu ada saat kubutuhkan, Bebe terimakasih sudah hadir didalam hidupku, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan orang yang sungguh-sungguh ingin bersamaku, memberikan kekuatan kepadaku, menjadikanku bidadari seorang dihatinya, jadilah lelaki pejuang sejati dalam hidupmu, semoga kamu dapat mencapai segala harapan dan ambisimu ya be, dan kita berdua selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan kesuksesan dalam menjalani hidup ini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, namun dengan kekuatan hati dan jiwa kita berdua yang saling menyatu disetiap waktu akan mampu mengatasi segala rintangan dan tantangan hidup yang menghampiri, semoga Tuhan senantiasa menerangi hati dan pikiran kita yah be, mampu membedakan mana yang baik dan tidak baik untuk senantiasa menjadi satu pribadi yang percaya diri dan tidak mudah rapuh oleh untaian waktu ,kamu adalah pacar terbaik yang pernah kupunya, kekasih hati yang melebihi orang lain yang pernah singgah dihatiku, jadilah penerang dalam gelapku, hapus airmataku saat aku menangis yah be, agar kamu juga dapat merasakan apa yang kurasakan. Biarkan garis hidup kita yang berliku ini dihiasi oleh simfoni nada-nada indah yang alunan syahdunya selaras dengan bunga semerbak harum mewangi, yang kita rasakan aromanya setiap detik, setiap menit dan setiap jam.
Bebe, jika suatu saat nanti aku sudah tidak bersamamu lagi, tetaplah berjuang didalam hidupmu disana ya, aku juga akan selalu melakukan yang terbaik didalam hidupku disini, hidup yang hanya sekali ini, jangan sia-siakan dengan hal yang tidak berguna. Namun tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi diantara kita beberapa tahun lagi, sebab hanya Dia lah sang pemilik kehidupan ini dengan segala misterinya. Saya dan kamu memiliki ikatan cinta yang kuat dan tulus, jagalah itu agar tidak tergoncang dan terombang-ambing untuk selamanya, yah untuk selamanya. Aku mencintaimu sebesar engkau mencintaiku, menyayangimu sedalam engkau menyayangiku.
BIONARASI
Lastika Lena Rosalida Purba, S.Pd. ,penulis cerpen ’Waktu Yang Tepat Dari Yang Kunanti’ berasal dari Pematangsiantar, provinsi SUMUT. Penulis seorang guru di SDN 124158 kota Pematangsiantar, telah menjalani pekerjaan sebagai seorang guru dari tahun 2005 – sekarang. Penulis berharap melalui cerpen ini, semakin memperkaya wawasan para pencinta literasi di Indonesia menghasilkan karya cerita fiksi yang semakin baik.
Komentar
Posting Komentar