Alam
Membuai angan, yang berkuasa, besar, terbentang
Yang tercipta dari sang penguasa semesta
Dialah Tuhan si pemilik segalanya yang ada
Derai hujan, musim kemarau, angin kencang hingga gempa bumi
Itulah gerakanmu yang membuat gegap semesta alammu
Manusia kagum menikmati indah yang kau sajikan
Bersedih saat melihat musibah-musibah yang menghentak
Kala amarahmu memuncak, akibat keserakahan dunia
Bahkan berjuta jiwa telah melayang juga
Tak mampu bertahan sejenak dari amukan desakan yang hebat
Ku terpaku, terdiam, tertegun, tak dapat mengucap apapun
Kau yang menantang tak kan mengalah walau sejengkal
Adakah kau bersedih saat jiwa-jiwa itu melayang ?
Lihatlah tangisan manusia yang meraung membahana
Kupalingkan wajahku, kubenamkan semuanya
Demi aku yang yang tak ingin melihat kejadian seperti itu
Senja menatap tegak dari kejauhan, menggeliat dan bersembunyi
Dibalik redupnya suasana alam ,yang akan semakin gelap
Sementara awan mendung telah berarak berkumpul-kumpul
Ingin sampaikan bahwa gemuruh hujan kan segera turun
Insan dunia tahu, dan maklum padanya
Diiringi petir yang saling sambung menyambung
Menambah kelamnya suasana yang semakin gelap
Malam tiba hingga sebelum pagi datang dia tak kan berlalu
Semua insan enggan membantah kehendaknya
Bahwa kaulah bagian alam yang tak akan pernah terpisahkan
Pagi datang, siang datang, sore mulai mengintip dan malam tiba
Sungaimu juga tak kan pernah kering sepanjang masa
Memberikan air kesejukan bagi yang dahaga
Gunung-gunung indah membentang menjulang tinggi
Seolah tak ingin ada penanding bagimu
Mampu menantang
Menantang semua yang ingin menentang
Alam semesta, kau yang empunya semuanya
Lihatlah, tataplah sepuasnya ,akan kebesaran keindahanmu
Dari sang pencipta, yang begitu mulia bersabda
Darat yang ditanami begitu banyak tumbuh-tumbuhan
Menghasilkan berbagai-bagai pohon kehidupan
Itulah yang insan butuhkan ,disepanjang hidup yang tak berkesudahan
Lautanmu yang luas membentang disana
Sungguh indah pemandangan yang kau beri
Sering buatku tertegun, kagum akan pesona yang kau tampilkan
Sungguh, kau pemberi kenyamanan bagi yang ingin kedamaian
Tersenyumlah, tertawalah, sebab insan bernyanyi dengan pujian
Langitpun menatap teduh, memandang mesra akan kecantikanmu
Sungguh ajaib ciptaanMu Tuhan
Penuh hikmat dan kuasa gemerlap
Semesta terindah yang pernah kulihat, kualami, kurasakan
Tak akan pernah hilang dari benak insan pengagum keajaiban
Teruslah hadirkan ,pancaran keanggunan selamanya.
** Tentang puisi : Tantangan lomba menulis di blog 10 Juni - 10 Juli 2022
Komentar
Posting Komentar