Teknik Pemasaran Buku


 

Bapak Agus Subardana sebagai narasumber pertemuan ke-19 Pelatihan Belajar Menulis PGRI pada malam hari ini berbicara mengenai pemasaran buku.

Ditengah melesunya dunia bisnis akibat covid-19, industri penerbitan buku secara global di seluruh dunia tetap bertahan dan bertumbuh. Di Indonesia sendiri, akibat tutupnya toko-toko buku, sekolah dan kurangnya permintaan buku oleh dinas/perpustakaan ,industri penerbitan buku mengalami penurunan produksi penjualan buku dari 50%-80%, namun penerbit Andi Yogyakarta tetap bertumbuh ditengah-tengah kondisi pandemi covid-19. 

Penerbit Andi Offset dapat menerbitkan hingga 32 jenis buku, seperti buku anak, buku pertanian, buku bisnis, buku fisik/novel, buku pengembangan diri, buku teks, dan lain-lain. Berkaitan dengan ini, strategi pemasaran buku di toko Andi dipengaruhi oleh faktor :
1. Faktor mikro ( pemasok, pesaing, masyarakat )
2. Faktor makro ( ekonomi, politik, hukum, sosial-budaya )

Saat ini, penerbit Andi Offset yang sudah memasuki usia 42 tahun telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku dan strategi pemasaran buku tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pemasaran online dan pemasaran offline, selain itu penerbit Andi juga melakukan optimalisasi di semua lini produk baik optimalisasi promosi, branding hingga reseller.

Saat ini hanya ada 4 toko buku yang masih aktif beroperasi yaitu Gramedia, Gunungagung, Togamas dan Tradisional. Dalam dunia pemasaran buku, tenaga penjual/sales sebagai direct selling memiliki tanggung jawab seperti kunjungan langsung ke sekolah-sekolah SD - SMA, hingga ke kampus/perguruan tinggi. Dari kunjungan tersebut diharapkan terjadi hubungan komunikasi yang baik dan berdampak pada hasil penjualan buku-buku yang semakin meningkat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer