Mengelola Taman Bacaan
Pertemuan terakhir pada kelas menulis gelombang 23 dan 24 malam hari ini, kembali diisi oleh narasumber yaitu bapak Bambang Purwanto, S.Kom.,Gr. yang akan memberikan ilmu tentang bagaimana mengelola Taman Bacaan.
Mr. Bams sendiri memiliki taman bacaan TBM Lebakwangi / Ayah Salwa yang berdiri tgl 5 Oktober 2011, dan saat ini masih berdiri dengan cara bergabung dengan rumah tempat tinggal mr.Bams sendiri beserta keluarganya .TBM Lebakwangi ini telah berusia 10 tahun hingga sekarang.
Awal berdirinya TBM adalah saat mr.Bams senang mengumpulkan buku-buku yang ada di rumahnya hingga terkumpul 200 buah buku dan menyimpannya kedalam box besar.
Setelah itu beliau menyiapkan rak buku bacaan yang menarik, pada rak pertama berisi koran dan buku pengunjung. Pada rak 2 diisi 20 buku cerita anak-anak, dan rak ketiga diisi dengan majalah bobo sebanyak 20 buah. Buku-buku tersebut diletakkan di teras rumah dan anak-anak dari luar bebas membaca buku-buku tersebut.
TBM dalam menjalankan kegiatannya memanfaatkan media sosial facebook dengan cara memposting kegiatan-kegiatan yang dilakukan ,disamping anak-anak juga senang mendengarkan dongeng yang disajikan oleh Ayah Salwa .
Selain itu, TBM Lebakwangi juga memiliki blog di laman https://lebakwangimembaca.wordpress.com
Dalam mengelola TBM AS Lebakwangi, diperlukan pengelola yang sabar dan mereka juga diberikan insentif hingga 500.000 rupiah ,saat ini TBM dibiayai oleh donatur yang perduli dengan kegiatan-kegiatan TBM tersebut.
Kalau berbicara tentang untung, TBM tidaklah ada duitnya, namun sungguh bahagia bisa melihat anak-anak membaca buku, meminjam buku, saling bercerita, bermain internet, bermain komputer, bernyanyi bersama, melakukan berbagai kegiatan yang menarik dan lain-lainnya.
Melalui pengelolaan TBM, mr.Bams pernah dinobatkan menjadi ketua Forum Taman Baca Masyarakat ( FTBM ) Kabupaten Bandung periode tahun 2013-2017. Melalui TBM AS Lebakwangi jugalah ,beliau dapat membeli sebuah rumah yang tidak jauh dari lokasi TBM ,sungguh hebat dan memotivasi yah pak .
Lantas apakah hubungan TBM dan guru? Guru sepantasnya menjadi buku sebagai sahabat yang dicintai, mencintai buku sangat banyak caranya. Menulis untuk membuat sebuah buku solo ataupun antologi adalah salah satu cara untuk mencintai buku. Pengalaman seru juga dapat ditemukan di taman bacaan, seperti mengadakan kegiatan BIMTEK, gelar buku-buku ke sekolah dan anak-anak juga bisa mendapatkan berbagai dongeng. Sangat maksimal perjuangan yang dilakukan mr.Bams dalam dunia literasi, karena beliau juga pencinta literasi, pencinta buku dan suka menulis, semoga terus berkembang dan maju taman bacaannya yah pak.
Mantab
BalasHapus