Konten Tiktok Sedang Melanda Indonesia
Saat ini, masyarakat Indonesia semakin digilai oleh satu aplikasi online yang tersedia di smartphone android ,yaitu tiktok. Dari tingkat kanak-kanak hingga dewasa bagaikan tersengat virus tiktok, setiap hari konten tiktok semakin beranekaragam yang diramaikan oleh seluruh masyarakat dari Indonesia hingga ke mancanegara.
Aplikasi video tiktok memiliki ciri khas berupa username pengisi konten tiktok serta disisipkan juga logo aplikasi tiktok tersebut.
Aplikasi buatan China ini pertamakali hadir di Indonesia pada tahun 2017, dan pada tahun 2018 sempat diblokir oleh Kemkominfo karena dianggap memberi dampak yang tidak baik ,khususnya bagi anak.
Tiktok yang dihadirkan dalam bentuk video dapat dishare keberbagai platform media sosial. Hingga tahun 2019, aplikasi tiktok telah diunduh sebanyak 700 juta kali diseluruh dunia, dan saat ini sedang mencapai puncaknya di Indonesia, negara dengan tingkat tertinggi dalam hal penggunaan media sosial. Bahkan pejabat pun telah ikut-ikutan meramaikan tiktok dengan berbagai goyangan mereka, bahkan tak jarang menuai kecaman dari masyarakat luas akibat tidak memberikan citra diri yang baik melalui konten tiktok mereka, yang bahkan tidak ada sangkut-pautnya dengan dunia kerja mereka sendiri.
Bermain tiktok juga tidak lepas atas dasar kepentingan politik semata, ada hal tertentu yang ingin dituju melalui konten para pejabat, karena itu harus bersikap hati-hati agar tidak merugikan kapabilitas mereka sebagai teladan ditengah-tengah masyarakat. Hal negatif yang dapat ditangkap khalayak umum dari konten tiktok para pejabat adalah misalkan saat si pejabat membuat video tiktok sembari bergoyang gembira dengan maksud untuk menghibur itu ternyata tidak sepadan dengan penderitaan warganya yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, sosial, dan lainnya.
Di zaman milenial yang telah mengedepankan kemajuan IPTEK, setiap informasi sangat mudah diperoleh hingga dapat dibagikan kemana saja di setiap media sosial. Masyarakat dituntut agar lebih bijak dalam menggunakan tekhnologi ,tidak mudah terprovokasi oleh berbagai informasi yang salah dan tidak pasti kebenarannya, begitu juga dengan informasi yang diberikan tidak secara keseluruhan sehingga ada bagian yang dipotong dan tidak ditampilkan seluruhnya dan hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Pada zaman digital ini, setiap orang dituntut untuk bisa menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang begitu pesat kemajuannya. Pemerintah dan masyarakat harus peka terhadap perubahan zaman, mau belajar dari kekurangan dan mau berbenah diri untuk kebaikan dimasa mendatang.
** Tentang artikel : Tantangan lomba menulis di blog 10 Juni - 10 Juli 2022
Komentar
Posting Komentar